Juru bicara pemerintah mengatakan Partai Rakyat Kamboja pimpinan Perdana Menteri Hun Sen memenangkan 68 kursi dalam parlemen yang beranggotakan 123 orang. Hal ini merupakan penurunan signifikan dari mayoritas 90 kursi yang dikuasai sebelumnya.
Oposisi utama Partai Penyelamatan Nasional Kamboja merebut kursi selebihnya, 55 kursi, hampir dua kali lipat dari 29 kursi yang dikuasainya dalam parlemen yang akan selesai masa tugasnya.
Pemimpin oposisi Sam Rainsy mengatakan ini adalah hari bersejarah bagi demokrasi Kamboja, dengan mengemukakan bahwa orang datang dalam jumlah yang sangat besar untuk mengutarakan kemauan mereka.
Tetapi, Koul Panha, direktur Komisi Pemilu Bebas dan Adil di Kamboja, memberitahu VOA keikutsertaan rakyat dalam pemilu adalah 69 persen, turun dari 75 persen dalam pemilu tahun 2008. Ia juga mengatakan pemilu ini kurang adil dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.
Para pengeritik mempertanyakan apakah oposisi akan dapat membayar
gagasan yang mereka usulkan itu. Partai Hun Sen yang berkuasa telah memerintah Kamboja sejak penggulingan Khmer Merah tahun 1979 yang didukung Vietnam.
Oposisi utama Partai Penyelamatan Nasional Kamboja merebut kursi selebihnya, 55 kursi, hampir dua kali lipat dari 29 kursi yang dikuasainya dalam parlemen yang akan selesai masa tugasnya.
Pemimpin oposisi Sam Rainsy mengatakan ini adalah hari bersejarah bagi demokrasi Kamboja, dengan mengemukakan bahwa orang datang dalam jumlah yang sangat besar untuk mengutarakan kemauan mereka.
Tetapi, Koul Panha, direktur Komisi Pemilu Bebas dan Adil di Kamboja, memberitahu VOA keikutsertaan rakyat dalam pemilu adalah 69 persen, turun dari 75 persen dalam pemilu tahun 2008. Ia juga mengatakan pemilu ini kurang adil dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.
Para pengeritik mempertanyakan apakah oposisi akan dapat membayar
gagasan yang mereka usulkan itu. Partai Hun Sen yang berkuasa telah memerintah Kamboja sejak penggulingan Khmer Merah tahun 1979 yang didukung Vietnam.