Partai Rakyat Austria, pada Minggu (5/1), mencalonkan Christian Stocker, sekretaris jenderal partai tersebut, sebagai pemimpin sementara setelah Kanselir Karl Nehammer mengundurkan diri, kantor berita Austria, APA, melaporkan.
Nehammer, pada Sabtu (4/1), mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dalam beberapa hari ke depan setelah pembicaraan koalisi dengan Partai Sosial Demokrat gagal.
Stocker, pengacara dan anggota Parlemen Austria, telah menjabat sekretaris jenderal Partai Rakyat sejak 2022. Ia dipandang sebagai komunikator krisis yang berpengalaman dan tenang. Ia sering muncul di media Austria untuk membela keputusan yang kontroversial.
Belum jelas siapa yang akan menjadi penjabat kanselir hingga pemerintahan baru terbentuk.
Dilindungi pasukan polisi khusus, Nehammer berjalan melintasi alun-alun dari kantor Kanselir menuju kantor presiden di Wina.
"Yang penting bagi saya adalah bahwa jalan stabilitas dan tengah dapat dilanjutkan," katanya.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen akan membuat pernyataan publik untuk mengumumkan langkah selanjutnya setelah pertemuan dengan Nehammer selesai.
Nehammer, 52, menjadi kanselir dan pemimpin partai konservatif pada 2021, setelah pendahulunya Sebastian Kurz dipaksa mundur menyusul tuduhan korupsi.
Pada April 2022, Nehammer menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin sejak invasi Ukraina pada Februari 2022. Sebelum ke Moskow, ia juga bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv.
Austria dilanda kekacauan politik pada Jumat (3/1) setelah partai liberal NEOS menarik diri dari pembicaraan koalisi dengan Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri-tengah dan Partai Rakyat yang konservatif. Pada Sabtu, kedua partai yang tersisa, yang memiliki mayoritas tipis di Parlemen, kembali mengupayakan negosiasi dan membentuk pemerintahan tetapi juga gagal. Para negosiator mengatakan mereka tidak dapat menyetujui cara mengatasi defisit anggaran. [ka/ab]
Forum