Gedung Putih dan sekelompok Senator dari partai Republik, Senin (1/2), mengadakan pembicaraan mengenai putaran baru bantuan ekonomi terkait krisis wabah virus corona. Masing-masing pihak menyebut pertemuan itu “substantif dan produktif” serta “terus terang dan sangat bermanfaat.”
Setelah pertemuan dua jam dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, Susan Collins, Senator Republik dari Maine, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan itu merupakan “pertukaran pandangan yang sangat baik.” Ia mengatakan kedua pihak belum mencapai kesepakatan mengenai paket bipartisan, tetapi diskusi akan berlanjut.
“Kami semua prihatin mengenai keluarga yang kesulitan, bisnis kecil yang goyah dan sistem layanan kesehatan yang kewalahan, memproduksi vaksin dan memvaksinasi masyarakat serta memperkuat ekonomi kita dan mengatasi krisis kesehatan masyarakat yang kita hadapi,” ujar Collins.
Biden telah mengusulkan rencana bernilai $1,9 triliun, sedang partai Republik berpendapat paket bantuan itu harus lebih tepat sasaran dengan nilai mendekati $600 miliar.
Sebuah pernyataan Gedung Putih pada Senin (1/2) malam menyatakan mereka yang terlibat dalam perundingan itu “sama-sama berkeinginan untuk membantu rakyat Amerika.” Namun disebutkan bahwa Biden tidak akan menyetujui paket yang tidak memenuhi kebutuhan sekarang ini.
Biden telah menyatakan keinginan mendapatkan dukungan bipartisan bagi paket bantuan virus corona. Namun ia menegaskan pada hari Senin (1/2) bahwa mengupayakan dukungan hanya dari fraksi Demokrat yang menjadi mayoritas di Kongres merupakan salah satu opsi.
Para pemimpin DPR dan Senat Amerika, Senin (1/2), menyatakan mereka akan melanjutkan rencana mengesahkan paket usulan Biden dengan proses yang tidak akan bergantung pada dukungan partai Republik bagi pengesahannya.
“Kerugian akibat bertindak lamban sangatlah tinggi dan berkembang terus, dan sekarang adalah waktu untuk bertindak tegas,” kata pemimpin fraksi mayoritas di Senat Chuck Schumer dan ketua DPR Nancy Pelosi dalam suatu pernyataan.
Schumer mengatakan kepada para Senator hari Senin (1/2), “Risiko berbuat terlalu sedikit jauh lebih besar daripada risiko berbuat terlalu banyak.” [uh/ab]