Partai Sosialis yang berkuasa di Perancis dan pemimpinnya Francois Hollande menderita kekalahan telak dalam pemilu lokal, Minggu (29/3), oleh partai konservatif UMP pimpinan mantan Presiden Nicolas Sarkozy dan Front Nasional ekstrem kanan atau partai FN dengan program politiknya yang anti-imigrasi dan anti-Islam.
Rakyat pemilih pergi ke TPS untuk pemilihan babak kedua guna memilih 4.108 orang yang akan duduk dalam dewan-dewan daerah.
Sosialis kehilangan kira-kira separuh anggota dewan mereka akibat kemenangan partai UMP yang konservatif, yang membuka jalan bagi Sarkozy untuk melancarkan kampanye dalam usahanya lagi untuk menjadi presiden tahun 2017.
FN tidak memenangkan satu dewan, tetapi banyak calonnya di seluruh negara itu memenangkan kursi-kursi dalam dewan daerah. Kemenangan FN dipandang sebagai permulaan dukungan rakyat bagi kampanye pemilihan presiden pemimpin partai itu, Marine Le Pen, yang berpandangan keras menentang imigrasi dan integrasi Islam ke dalam masyarakat Perancis.
Perdana Menteri Manuel Valls mengakui pukulan terhadap partai Sosialis itu dan mengatakan perolehan partai FN ekstrem kanan “terlalu tinggi.”
Valls juga mengatakan Perancis telah menyatakan “kemarahannya atas kehidupan sehari-hari yang terlalu sulit dan berjanji akan melipat-duakan lagi usaha pemerintah untuk menghidupkan kembali ekonomi Perancis, yang kedua terbesar di zona euro.