Ekuitas global, harga minyak dan bitcoin, Senin (13/6) jatuh di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi yang dipicu oleh inflasi yang tak terkendali.
Meski demikian dolar naik dibandingkan mata uang saingan utamanya. Nilai dolar diuntungkan karena statusnya sebagai surga investasi dan harapan-harapan terkait kenaikan suku bunga yang agresif dari Bank Sentral AS.
Surat-surat obligasi Departemen Keuangan AS juga naik di atas 3,3 persen dan utang Italia untuk jangka waktu 10 tahun menembus empat persen untuk pertama kalinya dalam lebih dari delapan tahun.
Mata uang AS mencapai puncak tertinggi selama 24 tahun terhadap yen sebelum kembali turun dan untuk pertama kalinya di atas 78 rupee, mata uang India. Dolar juga naik satu persen terhadap poundsterling Inggris.
"Kesulitan akibat membaca inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan, terus merugikan pasar sementara memadamkan harapan bahwa Bank Sentral AS mungkin akan bisa menghentikan kenaikan suku bunga," kata Direktur investasi AJ , Bell Russ Mould sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP.
Saham AS dan Eropa Jumat merosot setelah data inflasi itu, disusul kemerosotan di Asia pada hari Senin. [my/lt]