Pasar-pasar saham di Asia bertumbangan, Senin (18/6/2018), dipicu kekhawatiran baru bahwa saling balas penerapan tarif bea impor miliaran antar AS dan China akan memicu perang dagang, kantor berita AFP melaporkan.
Saham-saham perusahaan energi paling banyak mengalami penurunan karena harga minyak turun menjelang sidang OPEC pekan ini. Dalam sidang penting nanti, Arab Saudi dan Rusia diperkirakan akan mencabut kebijakan pembatasan produksi minyak yang sudah berjalan selama dua tahun.
Keputusan Presiden Donald Trump untuk menerapkan bea impor 25 persen terhadap produk China, langsung dibalas oleh China. Aksi balas penerapan tarif bea impor itu makin memperbesar emungkinan perang dagang antara keduanya.
Bursa saham Tokyo menutup sesi perdagangan pagi dengan turun 0,8 persen, sedangkan Singapura anjlok lebih dari 1 persen. Bursa saham Seoul juga turun 0,7 persen dan Sydney turun 0,1 persen.
Bursa Manila terjun bebas lebih dari dua persen, sedangkan Wellington turun tipis 0.1 persen.
Bursa saham Hong Kong dan Shanghai tutup karena libur nasional.
“Banyak pihak akan mengatakan ini bukan perang dagang. Tapi ketika satu pihak menerapkan sejumlah tarif bea impor dan pihak lainnya membalas dengan kebijakan tarifnya yang lain, buat saya itu tampak seperti pertempuran sudah dimulai. Apakah nanti akan meningkat, itu pertanyaan lain,” kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di AxiTrader. [ft]