Pasar saham di Asia mengalami rebound hari Selasa (10/3), setelah satu hari di mana kekhawatiran para investor mengenai harga minyak dan wabah virus corona mendorong aksi jual besar-besaran.
Indeks Nikkei Jepang naik sekitar satu persen, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,4 persen dan Indeks Shanghai China naik sekitar dua persen.
Pasar Eropa juga mengalami kenaikan pada awal perdagangan, sementara pasar berjangka AS mengisyaratkan kenaikan menjelang pembukaan perdagangan hari Selasa.
Pasar minyak dunia mengalami peningkatan hari Selasa, mengubah situasi penurunan besar hari Senin sewaktu harga minyak acuan dunia, Brent, turun lebih dari 24 persen.
Pasar dunia berfluktuasi di tengah-tengah wabah virus corona yang telah menjangkiti lebih dari 110 ribu orang dan menewaskan lebih dari 3.800 orang.
Senin merupakan hari yang suram bagi pasar saham di seluruh dunia. Bursa penting di New York mengalami penurunan lebih dari tujuh persen, sejumlah pasar Asia turun lima persen dan pasar Eropa ditutup dengan penurunan sekitar delapan persen.
Para investor khawatir oleh anjloknya harga minyak, selain kekhawatiran akan wabah virus corona di seluruh dunia. Harga minyak acuan Brent merosot lebih dari 24 persen menjadi 34,36 dolar per barel. Harga minyak AS dari West Texas Intermediate, turun hampir 25 persen menjadi 31,13 dolar per barel.
Harga minyak dunia turun akibat kekhawatiran bahwa Arab Saudi, yang melancarkan perang harga terhadap Rusia yang pernah menjadi sekutunya, akan membanjiri pasar dunia dengan minyak mentahnya dalam upaya merebut kembali pangsa pasarnya.
Penurunan harga minyak ini merupakan yang terburuk sejak Perang Teluk tahun 1991. Pakar strategi di Goldman Sachs Group Inc. memperingatkan harga minyak dapat jatuh hingga ke kisaran 20-an dolar per barel. [uh/ab]