Pasar saham menghadapi pergolakan, dan dolar secara umum menunjukkan penurunan pada Kamis (5/9), menjelang rilis data pekerjaan utama Amerika Serikat, yang dapat memperjelas besarnya potensi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan kondisi negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Pasar ekuitas global kembali tenang setelah awal pekan ini mengalami hari-hari yang paling bergejolak sejak awal Agustus.
Berita tentang sektor manufaktur yang mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut, ditambah data yang menunjukkan penciptaan lapangan kerja turun ke level terendah sejak awal 2021, kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi Amerika Serikat tidak sekuat yang diperkirakan.
Semua mata akan tertuju pada data Non-farm Payroll (NFP) Amerika Serikat pada Jumat (6/9), yang dapat memberikan sinyal lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi negara itu. NFP mengacu pada data tingkat ketenagakerjaan di Amerika Serikat di luar sektor pertanian, rumah tangga, kewirausahaan, pemerintahan, dan lembaga non-profit.
Melesetnya data penciptaan lapangan kerja Amerika Serikat pada bulan Juli merupakan salah satu faktor pemicu merosotnya saham-saham bulan lalu.
Kelvin Wong, analis senior di perusahaan trading OANDA, mengatakan “para pelaku pasar khawatir bahwa Federal Reserve AS terlambat dalam memberlakukan siklus penurunan suku bunga di Amerika Serikat”.
Sementara The Fed diprediksi akan memangkas suku bunga pada pertemuannya akhir bulan ini setelah inflasi turun secara signifikan, para pengamat menilai data baru-baru menjadi landasan kuat untuk memengkas suku bunga sebesar 50 basis poin, bukan 25 poin seperti yang diprediksi secara luas.
“Kekhawatiran akan resesi Amerika Serikat yang terus berlanjut menjadi hal yang melatarbelakangi pergerakan kita sepanjang minggu ini”, kata Joshua Mahony, kepala analis pasar di Scope Markets.
Analis Investasi eToro Amerika Serikat Bret Kenwell mengatakan apabila laporan data ketenagakerjaan pada Jumat mengecewakan, maka hal ini dapat menggeser ekspektasi ke arah penurunan suku bunga 50 basis poin.
“Pemangkasan 50 basis poin mungkin tampak seperti berita yang disambut baik oleh para bull ekuitas,” katanya dalam sebuah catatan kepada klien.
“Namun, jika The Fed merasa terpaksa langsung memangkas 50 basis poin, hal ini mungkin menunjukkan adanya kekhawatiran yang lebih besar terhadap pasar tenaga kerja daripada yang diakui sebelumnya.”
Angka perekrutan sektor swasta bulan Agustus yang dirilis Kamis, yang berada di bawah ekspektasi, tidak membuat sentimen pasar membaik dengan data bulan Juli yang direvisi lebih rendah. [br/jm]
Forum