Tautan-tautan Akses

Pasaran Piringan Hitam Melonjak


Piringan Hitam dan Gramofon Kembali Populer
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:25 0:00

Piringan Hitam dan Gramofon Kembali Populer

Orang-orang yang dilahirkan dalam zaman komputer dan teknologi digital kemungkinan belum pernah mengalami nikmatnya mendengar lagu atau musik yang direkam dalam bentuk piringan hitam. Tapi teknologi yang sudah berumur 150 tahun ini agaknya kini sedang mengalami masa jayanya yang kedua di banyak bagian dunia.

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan trend itu adalah pembuat turntable atau alat pemutar piringan hitam di Republik Ceko.

Puluhan tahun sebelum zaman musik digital, orang mendengarkan musik yang direkam dalam piringan hitam yang diputar dengan menggunakan alat yang disebut turntable. Suara musik itu ditangkap dalam bentuk getaran yang diterjemahkan oleh alat elektronik yang disebut amplifier dan kemudian di dikeluarkan oleh loudspeaker atau alat pengeras suara.

Kini, orang bisa membawa ratusan atau bahkan ribuan rekaman musik dalam bentuk digital yang dikemas dalam alat kecil sebesar bungkus rokok. Karena itu banyak orang beranggapan bahwa cara lama mendengarkan musik dengan piringan hitam sudah mati. Tapi kini, minat akan piringan hitam agaknya kembali meningkat dan banyak perusahaan yang bergiat untuk memenuhi permintaan itu.

Perusahaan SEV Litovel di Ceko telah meningkatkan produksi turntable-nya empat kali lipat dari tahun 2009, dan tahun lalu menjual hampir 125 ribu unit. Semua bagian turntable itu dirakit dengan tangan, dan harganya berkisar antara 200 sampai 10.000 dolar AS atau antara Rp 2,6 juta sampai Rp 130 juta.

Kata Heinz Lichtnegger, pembuat turntable Ceko itu, “Kami yakin piringan digital atau CD akan menghilang, dan orang akan mendengarkan musik lewat streaming. Tapi 10 tahun dari sekarang, kira-kira 20 persen hasil penjualan musik akan diperoleh dari piringan hitam.”

Meskipun musik piringan hitam itu direkam dengan sistim analog dan dimainkan dengan peralatan analog pula, jumlah peminatnya terus bertambah. Tahun 2015, orang Amerika membeli musik analog bernilai 416 juta dollar, jumlah tertinggi sejak tahun 1988. Kata penggemarnya, musik adalah sesuatu untuk dinikmati dan bukannya didengar dengan cepat atau dihentikan dan diganti dengan musik lain hanya dengan menekan tombol. Tapi bukan hanya itu, kata penggemar piringan hitam, musik yang direkam dan dimainkan lewat piringan hitam suaranya jauh lebih bagus dari suara musik digital atau MP-3. [ii]

XS
SM
MD
LG