Sebagian orang berpura-pura sakit untuk tidak bekerja. Lainnya berpura-pura sakit untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk aktor medis seperti Ted Bell, panggungnya adalah ruang pemeriksaan dengan seorang calon dokter, perawat, atau tenaga profesional layanan kesehatan lainnya.
Ted Bell, "Saya mulai merasakan sakit seperti kram di sini."
Emily Tyrrell, "Berapa lama hal ini berlangsung ketika sakit itu terjadi?"
Bell memainkan peran sebagai pasien berusia 55 tahun yang sakit perut sejak mulai tiga bulan lalu.
Ted Bell, "Saya seorang guru. Ini beberapa kali ini terjadi di sekolah."
Ted Bell hanya berperan sebagai guru. Tetapi boleh dikatakan ia benar-benar mengajar. Ia membantu mahasiswa seperti EmilyTyrrell yang kuliah di Sekolah Perawat Universitas Maryland untuk menangani pasien.
Dalam kehidupan nyata, Bell adalah seorang pensiunan insinyur sipil. Ia sekarang bekerja sebagai apa yang dikenal sebagai "pasien standar." Ia menyibukkan diri dengan bekerja di perguruan tinggi-perguruan tinggi medis lokal.
"Itu telah berkembang menjadi pekerjaan paruh waktu yang bagus sekali, atau pekerjaan pensiun sebenarnya, bagi saya, dan saya pergi ke semua enam perguruan tinggi di wilayah ini, daerah Baltimore-Washington," paparnya.
Sekitar 700 pasien standar bekerja di daerah tersebut. Upahnya dimulai 17dolar per jam. Upah ini bisa mencapai 35 dolar per jam tergantung pada proyek.
Menjadi pasien standar tidak memerlukan pengetahuan medis. Perguruan tinggi-perguruan tinggi itu memberikan pelatihan. Pengalaman berakting juga tidak dibutuhkan. Sesungguhnya, "pasien tandar" Tom Wyatt adalah aktor profesional, namun ia tidak pernah berpikir kerjanya dengan para mahasiswa sebagai aktor.
Ia mengatakan, "Saya menggunakan sebagian kemampuan akting saya, tapi sejujurnya ketika semuanya berjalan baik, saya tidak benar-benar berakting, saya bereaksi, saya mendengarkan mereka dan bereaksi secara alami dan jujur terhadap apa yang mereka katakan pada saya dan apa yang mereka berikan pada saya."
"Pasien standar" membutuhkan berjam-jam latihan untuk tiap "pertunjukan" mereka. Mereka harus ingat sejarah medis orang yang mereka sedang mainkan dan mampu menjawab berbagai pertanyaan seolah-olah mereka benar-benar sakit. Tom Wyatt mengatakan mengingat semua pasien yang ia harus mainkan dan kondisi mereka bisa sulit.
"Terutama ketika saya melakukan sembilan atau sepuluh kasus dalam seminggu di tiga rumah-sakit berbeda, sehingga semuanya berbeda sama-sekali," ujar Wyatt lagi.
Setelah setiap sesi selesai, "pasien standar" berbicara dengan mahasiswa mendiskusikan “pertunjukan” mereka – yakni pertunjukan mahasiswa tersebut.
Pensiunan insinyur Ted Bell mengatakan para mahasiswa mendapati pengalaman tersebut sangat membantu, dan itu membuat dia merasa senang.