Pasukan keamanan nasional Afghanistan, yang didukung oleh serangan udara Amerika, melancarkan serangan balasan hari Selasa (29/9) untuk merebut kendali kota Kunduz di Afghanistan utara dari Taliban.
Kedua pihak menyampaikan klaim yang saling bertentangan tentang pertempuran yang telah mengakibatkan puluhan orang termasuk warga sipil tewas atau terluka itu.
Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan pasukan keamanan, termasuk satuan-satuan komando, mulai menyerang posisi Taliban dini hari dalam upaya memasuki Kunduz. Dikatakan, pesawat-pesawat Amerika juga membom pemberontak atas permintaan kementerian itu.
Seorang juru bicara aliansi NATO pimpinan Amerika mengukuhkan telah melakukan serangan udara untuk “menghilangkan ancaman bagi pasukan Afghanistan dan koalisi” di sekitar Kunduz.
Presiden Ashraf Ghani mengatakan kepada para wartawan di Kabul bahwa pasukan nasional telah membuat kemajuan cepat dan merebut kembali kendali atas beberapa gedung.
Ghani mengatakan bahwa serangan udara telah menimbulkan korban besar di pihak oposisi. Dia juga mengatakan bahwa pemberontak Taliban menggunakan penduduk di Kunduz sebagai “perisai manusia.”
Presiden Ghani menyerukan agar rakyat tenang dan menghimbau bangsanya agar mempercayai pasukan keamanan Afghanistan. Dia menyatakan bertekad untuk segera merebut kembali Kunduz dan memulihkan perdamaian di wilayah tersebut.
Jumlah pasti korban akibat pertempuran itu belum diketahui. [lt]