Pasukan keamanan Afghanistan Rabu (16/5) memulihkan kembali kekuasaan penuh pemerintah atas ibukota provinsi Farah, Afghanistan barat, sehari setelah pemberontak Taliban hampir merebut kota dekat perbatasan Iran itu.
Serangan besar yang terkoordinasi Selasa pagi telah memungkinkan pemberontak memasuki Farah dan menduduki bangunan-bangunan penting pemerintah, termasuk markas polisi dan intelijen.
Gubernur provinsi Abdul Baser Salangi kepada VOA mengatakan serangan balik pasukan Afghanistan, yang didukung oleh serangan udara AS, menimbulkan lebih dari 300 korban jiwa di pihak Taliban, memaksa pemberontak mundur dari kota itu.
Salangi juga mengkonfirmasi sekurangnya 25 tentara Afghanistan dan beberapa warga sipil tewas dalam bentrokan hari Selasa dengan Taliban. Ia memperkirakan sekitar 2.000 orang pemberontak ikut dalam serangan itu.
Militer AS juga merilis rekaman video serangan udara yang dilakukan terhadap posisi Taliban untuk mendukung pasukan Afghanistan.
Namun seorang juru bicara Taliban, Qari Yousaf Ahmadi, menyanggah klaim resmi itu. Ia mengatakan bahwa anggotanya menewaskan 63 "pasukan musuh" sebelum mundur "taktis" dari Farah untuk membawa peralatan dan kendaraan militer yang telah mereka rebut kembali ke pangkalan-pangkalan mereka di sekitar kota itu. [my/ds]