Pasukan AS menembakkan gas air mata, Rabu (1/1), untuk membubarkan para demonstran pro-Iran yang berkumpul di luar kompleks Kedubes AS di Baghdad pada hari kedua.
Puluhan milisi pro-Iran dan para pendukung mereka berkemah di dekat gerbang-gerbang kedutaan itu. Di tempat tersebut mereka menginap semalam setelah sehari sebelumnya berusaha menerobos masuk kompleks itu. Mereka sebelumnya merusak ruang penerimaan tamu kedubes itu dan menghancurkan jendela-jendela kacanya.
Pasukan marinir AS yang menjaga kedubes itu menembakkan gas air mata setelah semakin banyak demonstran berdatangan dan setelah demonstran menyulut api di atas atap ruang penerimaan tamu. Asap terlihat mengepul dari bangunan tersebut.
Para demonstran marah atas serangan udara AS yang menarget milisi dukungan Iran akhir pekan lalu dan menewaskan 25 orang.
Presiden Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan terhadap Kedubes AS itu. Menteri Pertahanan AS Mark Esper belakangan mengumumkan akan mengerahkan sebuah batalion infantri beranggotakan 750 tentara dari Divisi Udara ke-82 Angkatan Darat AS di Fort Bragg, North Carolina, ke Timur Tengah.
Ia tidak menjelaskan tujuan batalion infantri itu, namun seorang pejabat AS yang mengetahui keputusan tersebut mengatakan, mereka akan dikirim ke Kuwait. [ab/uh]