Tautan-tautan Akses

Presiden Filipina Tidak Minta Dukungan Amerika dalam Perang Melawan Teroris


Presiden Filipina Rodrigo Duterte ketika berkunjung keCamp Teodulfo Bautista di Jolo, Sulu, Filipina, 27 Mei 2017.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte ketika berkunjung keCamp Teodulfo Bautista di Jolo, Sulu, Filipina, 27 Mei 2017.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan hari Minggu (11/6), dia tidak meminta dukungan Amerika untuk mengakhiri pengepungan sebuah kota di Filipina selatan oleh militan ISIS, sehari setelah Amerika mengatakan, memberi bantuan atas permintaan pemerintah.

Ketika ditanya tentang dukungan AS untuk melawan militan ISIS di Kota Marawi di pulau Mindanao, kata Duterte, ia "tidak mengetahui tentang hal itu sampai tentara Amerika tiba."

Kerjasama antara sekutu lama dalam perang melawan teroris itu penting karena Duterte, yang berkuasa setahun yang lalu, telah mengambil sikap bermusuhan terhadap Amerika dan bertekad akan mengusir pelatih militer dan penasihat Amerika dari negaranya.

Tidak jelas apakah militer Filipina yang pro-Amerika minta bantuan langsung Amerika tanpa konsultasi dengan Duterte

Militer Filipina mengatakan hari Sabtu, pasukan AS memberi bantuan teknis namun tidakmengerahkan tentaranya didarat. Ini merujuk pada sebuah pernyataan dari Kedutaan AS di Manila yang mengatakan bahwa dukungan tersebut telah diminta oleh pemerintah.

Perebutan kota Marawitanggal 23 Mei oleh ratusan pejuang lokal dan asing telah mengkhawatirkan negara-negara Asia Tenggara, yang khawatir kelompok ultra-radikal ISIS berusaha membangun benteng pertahanan di Mindanao yang dapat mengancam wilayah mereka.

Pentagon, yang tidak punya pangkalan tetap di Filipina, tetapi selama bertahun-tahun menempatkan 50 sampai 100 orang pasukan khusus di bagian selatan negara itu secara bergilir, mengukuhkan bahwa mereka membantu militer Filipina di Marawi.

Dalam sebuah pernyataan hari Sabtu, Pentagon mengatakan memberi pelatihan dan bantuan keamanan di bidang intelijen, pengawasan dan pengintaian. Katanya, AS menambah 300 sampai 500 tentara di Filipina untuk mendukung pelatihan dan kegiatan tetap, tanpa memberi rincian lebih lanjut. [ps/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG