Pasukan Demokrat Suriah, SDF, yang didukung Amerika maju hari Selasa (17/10) untuk merebut kekuasaan di daerah terakhir Raqqa, Suriah, dari militan ISIS.
Organisasi pengamat hak azasi Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan SDF, yang terdiri dari milisi Kurdi dan Arab, menyerbu dan membersihkan satu stadion yang telah menjadi pangkalan terakhir militan ISIS. Ini disusul dengan perebutan sebuah rumah sakit yang juga berfungsi sebagai pusat komando ISIS.
Apakah kota itu sudah sama sekali dikuasai SDF tidak jelas, dan beberapa sumber yang mengutip juru bicara SDF memberi informasi yang bertentangan.
Serangan memukul mundur militan dari Raqqa mulai bulan Juni, dan didukung oleh serangan udara dan dukungan lain dari koalisi yang dipimpin Amerika.
Juru bicara koalisi Kolonel Ryan Dillon mengatakan melalui Twitter bahwa Raqqa sudah 90 persen dikuasai SDF.
Raqqa adalah ibukota de facto ISIS, tempat di mana militan itu merencanakan serangan di luar negeri, merayakan kemenangannya di Irak dan Suriah dan melakukan eksekusi.
ISIS masih menguasai daerah-daerah sekeliling Deir el-Zour dan lebih jauh ke selatan di lembah sungai Efrat. [gp]