Pemerintah Ethiopia mengatakan pasukannya hari Minggu (6/12) menembak staf PBB di wilayah Tigray yang sedang dalam konflik, karena staf itu menerobos dua pos pemeriksaan.
Kepada wartawan di Addis Ababa hari Selasa (8/12), pejabat senior pemerintah Redwan Hussien mengatakan insiden terjadi ketika tim PBB mencoba sampai ke kamp Shimelba untuk pengungsi Eritrea. Ia mengatakan pasukan keamanan melepas tembakan ketika staf PBB mencoba melewati pos pemeriksaan ketiga. Hussien juga mengatakan staf-staf itu ditangkap tetapi kemudian dibebaskan.
Juru bicara PBB di Nairobi belum menanggapi permintaan komentar.
Pertempuran meletus pada 4 November di bagian utara Wilayah Tigray yang disengketakan, sementara sekitar 600.000 orang bergantung pada bantuan makanan.
Ribuan orang diyakini tewas dalam perang itu, dan sudah lebih 1 juta orang mengungsi, termasuk 45.000 yang mengungsi ke negara tetangga Sudan.
PBB termasuk di antara beberapa organisasi yang meminta akses ke Tigray setelah pekerja asing dipaksa meninggalkan wilayah itu. [ka/lt]