Negara bagian Arizona mengirim 225 tentara Garda Nasional ke perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Gubernur Doug Ducey mengatakan lebih banyak pasukan akan dikerahkan pada Selasa (10/4).
“Keamanan perbatasan menjadi perhatian utama di sini. Dua pertiga dari perbatasan kita sudah memiliki tembok. Kalau kita membangun sisanya, saya akan menyambutnya.
Saya tidak senang melihat perbatasan kita terbuka lebar dan tidak aman khususnya di Kota Tucson . Saya pikir kita bisa menggunakan tentara di lapangan dan teknologi untuk menjaga perbatasan itu,” kata Ducey kepada wartawan, Senin.
Negara bagian Texas sebelumnya mengirim 250 tentara pasukan Garda ke perbatasan pada Jumat (13/4).
Dua negara perbatasan lainnya, New Mexico dan California, belum mengirim pasukan , meskipun gubernur New Mexico menyatakan negara bagiannya akan ikut dalam kegiatan itu. Gubernur California belum mengatakan apa yang akan dilakukannya.
Menteri Pertahanan Amerika James Mattis pekan lalu menandatangani perintah yang memberi wewenang bagi pengiriman 4.000 pasukan Garda Nasional untuk mengamankan perbatasan. Perintah tersebut mencakup pendanaan oleh Departemen Pertahanan Amerika sampai September.
Perintah Mattis juga menyebutkan bahwa pasukan Garda Nasional tidak boleh ikut dalam penegakan hukum, dan hanya boleh dipersenjatai kalau diperlukan untuk membela diri. Sebuah memo Departemen Pertahanan mengatakan anggota Garda tidak akan "berinteraksi dengan migran atau orang lain yang ditahan" tanpa persetujuan langsung dari Menteri Pertahanan Mattis.
Presiden Donald Trump mengatakan dia ingin militer tetap ditugaskan di perbatasan sampai tembok selesai dibangun. Tetapi dalam anggaran yang baru-baru ini disahkan, Kongres mengeluarkan dana hanya untuk sebagian kecil tembok baru dan beberapa perbaikan atas tembok yang sudah ada. [sp/ii]