Seorang jenderal Irak mengatakan pasukan khusus telah menguasai gedung televisi pemerintah di dalam kota Mosul sebagai bagian dari serangan untuk mengusir ISIS keluar dari kota itu.
Pasukan Irak bergerak masuk ke kota untuk pertama kalinya sejak 2014, setelah memusatkan serangan terhadap daerah-daerah di sekitar Mosul.
Mayor Jenderal Sami al-Aridi mengatakan tentara telah memasuki lingkungan Gojali di Mosul Selasa pagi, di mana mereka terlibat dalam pertarungan sengit melawan militan ISIS.
Dia mengatakan para petarung ISIS telah membangun penghalang beton di seluruh kota itu untuk menahan gerak maju tentara Irak.
Gerak maju tentara Irak itu didahului oleh serangan udara berat terhadap posisi-posisi ISIS di lingkungan Gojali. Jihadis membalas dengan tembakan rudal anti-tank dan granat berpeluncur roket.
Terobosan ini terjadi dua minggu setelah koalisi pasukan Irak dan Kurdi, yang didukung oleh milisi Syiah dan serangan udara AS, melancarkan operasi militer terbesar di negara itu sejak tahun 2003 untuk membersihkan kota itu dari anggota ISIS.
Hari Senin (31/10), Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memperingatkan setiap pejuang ISIS yang masih bertahan di Mosul bahwa pasukannya siap untuk mendekat dan mengepung “dari setiap penjuru.”
“Mereka tidak punya pintu keluar, mereka tidak bisa melarikan diri, mereka hanya bisa menyerah,” katanya dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi. “Mereka boleh mati atau mereka bisa menyerah.”
Para pengamat mengatakan pertempuran kemungkinan akan lebih sulit dalam beberapa minggu mendatang, sebagian karena penduduk sipil yang ditawan di kota itu, dan sebagian lagi karena warga sipil yang melarikan diri mengatakan pejuang ISIS telah secara luas memasang bahan peledak di gedung-gedung dan jalan raya di kota itu. [lt]