Pasukan Kurdi dan militan Negara Islam (ISIS) terlibat dalam pertempuran jalanan untuk menguasai kota perbatasan Suriah utara, Kobani, yang juga dinamakan Ayn al-Arab.
Organisasi hak asasi Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan sedikitnya 27 militan dan 19 Kurdi telah tewas Minggu (5/10) dan Senin, termasuk seorang tentara perempuan Kurdi yang meledakkan dirinya dan menewaskan beberapa militan.
Sebuah bendera ISIS dapat kelihatan di sebuah gedung Kobani dari seberang perbatasan di Turki Senin.
Tetapi, seorang pemimpin pertahanan Kurdi mengatakan pasukannya akan melawan sampai akhir. Ia mengatakan kalau ISIS mengambilalih Kobani, kota itu akan menjadi kuburan.
Pertempuran itu telah mengakibatkan ribuan orang sipil mengungsi ke seberang perbatasan ke Turki.
Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan Ban sangat prihatin oleh serangan ISIS di Kobani. Ia dengan mendesak menyerukan kepada semua yang mempunyai kemampuan agar menggunakannya untuk melindungi kaum sipil.
