Tuduhan-tuduhan pasukan Kurdi Irak hari Senin (16/3) tersebut menyusul klaim serupa hari Sabtu oleh para pejabat Kurdi, yang mengatakan militan menggunakan gas klorin untuk menarget pasukan Peshmerga.
Pemimpin milisi Kurdi Jenderal Aziz Wesi mengatakan kepada wartawan, salah satu dari serangan yang dituduhkan itu terjadi akhir Desember lalu di dekat kawasan Sinjar, dan yang lainnya di sebelah barat Mosul pada akhir Januari.
Dewan Keamanan Kawasan Kurdistan melansir pernyataan hari Sabtu bahwa hasil analisis laboratorium mendapati jejak klorin dalam sampel-sampel dari lokasi pengeboman antara kota Mosul yang dikuasai ISIS dan perbatasan Suriah.
Kurdi menyatakan laboratorium ini bekerjasama dengan satu negara mitra dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok ISIS. Tetapi mereka tidak mengidentifikasi negara tersebut maupun laboratoriumnya.