Tentara Perancis dan Mali berada dalam siaga penuh di Gao, sehari setelah militan Islam melancarkan serangan untuk merebut kembali kota di utara yang dua minggu lalu mereka tinggalkan.
Penduduk yang bersembunyi di rumah mereka selama serangan hari Minggu itu, dengan berhati-hati turun ke jalan-jalan di mana mayat-mayat masih bergelimpangan.
Pihak berwenang melaporkan baku tembak itu menewaskan tiga warga sipil dan melukai paling sedikit 10 lainnya, namun masih belum jelas berapa banyak tentara atau militan yang tewas.
Tembakan dan ledakan hebat bergema hari Minggu sampai ke Sahara, kota terbesar di Mali utara, sementara pasukan gabungan pemerintah, lengkap dengan helikopter tempur Perancis, berperang melawan Gerakan untuk Kesatuan dan Jihad di Afrika Barat.
Bentrokan berlangsung selama berhari-hari di pinggiran kota. Pembom bunuh diri pada hari Sabtu dan Jumat menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di dekat pintu masuk ke Gao. Dua ledakan bunuh diri itu adalah yang pertama di Mali.
Penduduk yang bersembunyi di rumah mereka selama serangan hari Minggu itu, dengan berhati-hati turun ke jalan-jalan di mana mayat-mayat masih bergelimpangan.
Pihak berwenang melaporkan baku tembak itu menewaskan tiga warga sipil dan melukai paling sedikit 10 lainnya, namun masih belum jelas berapa banyak tentara atau militan yang tewas.
Tembakan dan ledakan hebat bergema hari Minggu sampai ke Sahara, kota terbesar di Mali utara, sementara pasukan gabungan pemerintah, lengkap dengan helikopter tempur Perancis, berperang melawan Gerakan untuk Kesatuan dan Jihad di Afrika Barat.
Bentrokan berlangsung selama berhari-hari di pinggiran kota. Pembom bunuh diri pada hari Sabtu dan Jumat menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di dekat pintu masuk ke Gao. Dua ledakan bunuh diri itu adalah yang pertama di Mali.