Suriah mengatakan pada hari Rabu (4/12), serangan balasannya menghantam mundur para pemberontak yang berusaha maju ke pusat kota Hama yang strategis, sementara pemberontak mengatakan pihaknya menangkap lebih banyak tentara Suriah dan militan yang didukung Iran dalam pertempuran sengit itu.
Gejolak terbaru dalam perang saudara yang berkepanjangan di Suriah itu terjadi setelah pasukan yang menentang Presiden Suriah Bashar Assad dalam beberapa hari terakhir merebut sebagian besar kota Aleppo di utara, kota terbesar di negara itu, serta kota-kota dan desa-desa di bagian selatan provinsi barat laut Idlib.
Serangan itu dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham, sebuah kelompok jihad, dan kelompok milisi Suriah yang didukung Turki, yang disebut Tentara Nasional Suriah. Selama bertahun-tahun, kedua kelompok itu menguasai wilayah barat laut provinsi Idlib dan sebagian wilayah utara Aleppo, ketika negara tersebut terguncang akibat kebuntuan politik dan militer selama bertahun-tahun.
Perang antara pemimpin Suriah, Assad, dan para pendukung asingnya dengan pasukan oposisi bersenjata yang berupaya menggulingkannya, menewaskan sekitar setengah juta orang selama 13 tahun terakhir.
Media pemerintah Suriah, SANA pada hari Rabu (4/12) mengatakan pemberontak mundur sekitar 20 kilometer dari Hama yang dikuasai pemerintah, kota terbesar keempat di Suriah, ketika pasukan pemerintah yang didukung kekuatan udara Rusia, mengelilingi daerah pinggiran kota.
Pertempuran sengit berlangsung berhari-hari karena Suriah khawatir para pemberontak akan memasuki kota, seperti yang mereka lakukan pada akhir pekan lalu di Aleppo.
Seorang juru foto asal Suriah yang bekerja untuk kantor berita Jerman, DPA, tewas akibat serangan udara di dekat kota Hama, kata kantor berita itu hari Rabu.
Anas Alkharboutli, 32, telah lama mendokumentasikan perang saudara di Suriah, yang dimulai setelah tindakan brutal terhadap pemberontakan rakyat melawan Assad pada tahun 2011. Anas bekerja untuk DPA sejak tahun 2017.
Pemberontakan yang diberitakan melalui saluran Departemen Operasi Militer di aplikasiTelegram mengatakan, mereka menangkap lima militan yang didukung Iran, dua di antaranya berasal dari Afghanistan, dan tiga tentara Suriah dari Divisi Pasukan Misi Khusus ke-25 di Hama timur. Klaim tersebut tidak dapat dipastikan secara independen. [ps/ab]
Forum