Juru bicara PBB untuk Operasi Penjaga Perdamaian mengatakan PBB telah menerima tanggung jawab karena kurang cepat dalam menanggapi pembantaian pengungsi Februari lalu di kota Malakal, Sudan Selatan.
Nick Birnback mengatakan penjaga perdamaian tidak merespon pada waktunya untuk melindungi warga sipil yang diserang oleh orang-orang bersenjata pada 17 dan 18 Februari di Kompleks Perlindungan Sipil PBB.
Pada saat itu, PBB memiliki kontingen dari Rwanda, Ethiopia dan India di Malakal. Tiga puluh orang tewas, dan 123 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Birnback menjelaskan bahwa Departemen Penjaga Perdamaian PBB akan memulangkan beberapa penjaga perdamaian dan komandan mereka yang bertugas pada saat serangan itu. Birnback menegaskan bahwa Departemen Penjaga Perdamaian PBB telah menyelidiki serangan Malakal untuk mencegah hal itu terjadi lagi dalam operasi penjaga perdamaian pada masa depan. [as/uh]