PRETORIA, AFRIKA SELATAN —
Sehari setelah pemakaman Nelson Mandela, patung presiden berkulit hitam bertapa Afrika Selatan setinggi sembilan meter diresmikan di gedung parlemen.
Patung itu menunjukkan Nelson Mandela membuka dengan tangan yang direntangkan di depan parlemen Afrika Selatan di Pretoria. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma meresmikan patung perunggu tersebut disaksikan oleh keluarga mendiang presiden Mandela.
16 Desember di Afrika Selatan adalah hari libur untuk merayakan rekonsiliasi negara setelah berakhirnya dominasi kulit putih.
Postur Mandela dalam patung itu, menurut Zuma, sangat simbolik. Tidak seperti patung-patung lainnya, patung ini tidak menunjukkan mantan presiden tersebut mengepalkan tangannya seperti pejuang kemerdekaan.
"Semua patung yang dibuat untuk Madiba, menunjukkan ia mengepalkan tangannya. Patung ini berbeda, ia membentangkan kedua tangannya," ujar Zuma. "Ini menandakan Afrika Selatan sekarang merupakan negara demokrasi. Ia merangkul seluruh negeri untuk bersatu. Itu makna dari posisi tangannya di patung ini."
Patung ini dibuat oleh pemahat dari Afrika Selatan Ruan Janse Van Vuuren dan Andre Prinsloo. Ide mereka adalah untuk membuat Madiba yang menerima dengan tangan terbuka dan damai, merefleksikan keadaan negara tersebut, dan bagaimana perjuangan tokoh anti-apartheid tersebut seharusnya dikenang: sebagai seseorang yang mempersatukan bangsa.
"Ya, ia punya sejarah perjuangan, dan ya, dia dulunya prajurit, tapi sekarang kami ingin membuat tokoh yang merangkul seluruh bangsa, seluruh Afrika Selatan," kata Prinsloo.
Warga Afrika Selatan mengantri hari Senin di luar parlemen, ingin melihat patung baru tersebut.
Bagi Zama Xulu, patung itu menghormati warisan penerima hadiah Nobel tersebut.
"Nelson Mandela mengisi hati kita semua. Ia menunjukkan pada kita apa yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang memaafkan, bagaimana menyayangi satu sama lain, merangkul satu sama lain, dan kita dapat melakukan lebih banyak hal bersama-sama. Jadi, memang tidak mudah menggantikan perjuangannya, tapi tergantung pada kita untuk menjaga bendera Afrika Selatan tetap berkibar tinggi lewat warisan Madiba"
Mandela meninggal pada 5 Desember di usia 95 tahun. Dia dimakamkan hari Minggu di kampung halamannya Qunu.
Patung itu menunjukkan Nelson Mandela membuka dengan tangan yang direntangkan di depan parlemen Afrika Selatan di Pretoria. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma meresmikan patung perunggu tersebut disaksikan oleh keluarga mendiang presiden Mandela.
16 Desember di Afrika Selatan adalah hari libur untuk merayakan rekonsiliasi negara setelah berakhirnya dominasi kulit putih.
Postur Mandela dalam patung itu, menurut Zuma, sangat simbolik. Tidak seperti patung-patung lainnya, patung ini tidak menunjukkan mantan presiden tersebut mengepalkan tangannya seperti pejuang kemerdekaan.
"Semua patung yang dibuat untuk Madiba, menunjukkan ia mengepalkan tangannya. Patung ini berbeda, ia membentangkan kedua tangannya," ujar Zuma. "Ini menandakan Afrika Selatan sekarang merupakan negara demokrasi. Ia merangkul seluruh negeri untuk bersatu. Itu makna dari posisi tangannya di patung ini."
Patung ini dibuat oleh pemahat dari Afrika Selatan Ruan Janse Van Vuuren dan Andre Prinsloo. Ide mereka adalah untuk membuat Madiba yang menerima dengan tangan terbuka dan damai, merefleksikan keadaan negara tersebut, dan bagaimana perjuangan tokoh anti-apartheid tersebut seharusnya dikenang: sebagai seseorang yang mempersatukan bangsa.
"Ya, ia punya sejarah perjuangan, dan ya, dia dulunya prajurit, tapi sekarang kami ingin membuat tokoh yang merangkul seluruh bangsa, seluruh Afrika Selatan," kata Prinsloo.
Warga Afrika Selatan mengantri hari Senin di luar parlemen, ingin melihat patung baru tersebut.
Bagi Zama Xulu, patung itu menghormati warisan penerima hadiah Nobel tersebut.
"Nelson Mandela mengisi hati kita semua. Ia menunjukkan pada kita apa yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang memaafkan, bagaimana menyayangi satu sama lain, merangkul satu sama lain, dan kita dapat melakukan lebih banyak hal bersama-sama. Jadi, memang tidak mudah menggantikan perjuangannya, tapi tergantung pada kita untuk menjaga bendera Afrika Selatan tetap berkibar tinggi lewat warisan Madiba"
Mandela meninggal pada 5 Desember di usia 95 tahun. Dia dimakamkan hari Minggu di kampung halamannya Qunu.