Paus Francis akan tiba di Myanmar Senin dalam upaya menarik perhatian global terhadap krisis pengungsi Rohingya.
Pemimpin Gereja Katolik Roma itu akan berkunjung ke Bangladesh hari Kamis.
Jadwal Paus tidak termasuk kunjungan ke kamp pengungsian, namun ia diharapkan bertemu dengan sekelompok kecil Rohingya di Dhaka, ibukota Bangladesh.
"Saya datang mewartakan Injil Yesus Kristus, pesan tentang rekonsiliasi, pengampunan, dan perdamaian," kata Paus Francis kepada Radio Vatikan, "Kunjungan saya untuk mengukuhkan komunitas Katolik Myanmar dalam penyembahan kepada Allah dan kesaksiannya kepada Injil."
Menurut pejabat dari kedua negara, dalam beberapa pekan terakhir, Myanmar dan Bangladesh telah sepakat mengenai pemulangan ratusan ribu orang Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Meski ada kesepakatan itu, Kardinal Patrick D'Rozario kepada kantor berita Prancis mengatakan situasi tetap "eksplosif dan sulit diselesaikan."
"Saya berharap Rohingya dapat dikembalikan ke Myanmar," kata D'Rozario, Uskup Agung Dhaka, kepada AFP.
Laporan mengatakan kesepakatan tersebut ditandatangani setelah perundingan di ibukota Myanmar, Naypyitaw, antara Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi dan menteri luar negeri Bangladesh, Abul Hassan Mahmood Ali. Kantor berita Prancis AFP mengutip Ali yang mengatakan, "Ini adalah langkah utama, Mereka akan mengambil kembali Rohingya. Sekarang kita harus mulai bekerja. [my/jm]