Paus Fransiskus menyerukan "desentralisasi kekuasaan yang sehat" dalam Gereja Katolik, termasuk peran yang lebih besar bagi kaum awam, otoritas lebih dalam pengambilan keputusan untuk konferensi uskup, dan bahkan perubahan kepausan.
Fransiskus menyampaikan pernyataan itu Sabtu (17/10) dalam upacara memperingati ulang tahun ke-50 Sinode Uskup, yang bertemu sesekali dan memberi saran bagi Paus mengenai berbagai isu.
Menurut Paus, "perlu dan mendesak untuk mempertimbangkan perubahan kepausan," kemungkinan yang diajukan pertama kali oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1995. Ia tidak menjelaskan perubahan seperti apa yang diinginkannya.
Juga hari Sabtu, Vatikan menerbitkan jadwal kunjungan Paus ke Kenya, Uganda dan Republik Afrika Tengah bulan depan.
Paus Fransiskus diperkirakan akan bertemu penghuni kawasan kumuh dan pengungsi serta menyerukan dialog antara umat Kristen dan Muslim dalam lawatannya di benua Afrika.
Sejak terpilih sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, Fransiskus telah bertemu orang miskin dan yang membutuhkan dalam setiap dari 10 lawatannya ke luar negeri. [ka]