Paus Fransiskus pada hari Minggu (16/6) menyerukan diakhirinya kekerasan dan kematian warga sipil di Kivu Utara, sebuah provinsi yang dilanda konflik di Republik Demokratik Kongo bagian timur.
Sedikitnya tujuh orang tewas di sana pada hari Jumat dan Sabtu setelah warga turun ke jalan untuk memprotes lonjakan serangan mematikan yang dilakukan oleh para tersangka pemberontak Islamis.
"Berita-berita yang menyakitkan terus berdatangan tentang serangan dan pembantaian yang dilakukan di bagian timur Republik Demokratik Kongo," kata Paus Fransiskus kepada umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
"Saya mengimbau otoritas nasional dan komunitas internasional untuk melakukan segala sesuatu yang mungkin guna menghentikan kekerasan dan melindungi kehidupan warga sipil," katanya dalam pesan Angelus pada hari Minggu.
Paus Fransiskus menyesalkan "banyak orang Kristen" yang terbunuh dalam konflik tersebut, dan mengatakan "mereka adalah martir."
Paus Fransiskus juga memperbarui seruan untuk perdamaian di Ukraina, Israel dan wilayah Palestina, Sudan, Myanmar "dan di mana pun orang-orang yang menderita akibat perang." [my/jm]
Forum