Paus Fransiskus hari Selasa (21/7) menyerukan kepada para pemimpin dunia agar mengambil sikap yang sangat kuat mengenai perubahan iklim pada Pertemuan Puncak PBB nanti di Paris tahun ini.
Paus mengatakan demikian pada konferensi Vatikan yang dihadiri oleh puluhan walikota dan gubernur dari yurisdiksi utama dunia, yang menanda-tangani pernyataan bersama yang menuntut tindakan atas pemanasan sedunia yang diakibatkan kegiatan manusia.
Pernyataan itu menyatakan pertemuan puncak di Paris bulan Desember “kemungkinan adalah kesempatan baik yang terakhir” bagi para pemimpin dunia untuk merundingkan kebijakan lingkungan yang berarti.
“Saya menaruh harapan besar pada pertemuan puncak Paris itu,” kata Fransiskus. “Saya sangat berharap persetujuan yang mendasar dicapai.”
Dalam pidatonya yang tidak tertulis hari Selasa, Paus mengatakan kepada hadirin bahwa ia juga berharap pertemuan puncak itu akan membahas kaitan antara perubahan iklim dan perdagangan manusia. Pernyataan konferensi mengaitkan kedua fenomena, dengan mengatakan bahwa pemanasan global adalah penyebab utama “kemiskinan dan migrasi yang dipaksa” di negara-negara berkembang.
Konferensi Vatikan itu, yang dihadiri oleh 60 pejabat pemerintah dari Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, Afrika dan Asia, diadakan hanya beberapa minggu setelah Sri Paus mengeluarkan surat ajaran gereja yang pertama kali dalam sejarah mengenai keprihatinan lingkungan.