Sebuah konferensi PBB telah mengadopsi pakta migrasi di depan para pemimpin dan perwakilan dari sekitar 150 negara di Maroko pada hari Senin, meskipun ada serangkaian kemunduran yang didorong oleh populisme anti-imigran.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan pakta itu sebagai “peta jalan untuk mencegah penderitaan dan kekacauan.” Dia berusaha menghilangkan apa yang disebutnya sejumlah mitos seputar pakta tersebut, termasuk klaim bahwa pakta itu akan memungkinkan PBB memberlakukan kebijakan migrasi di negara-negara anggotanya.
Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration atau “Kesepakatan Global untuk Migrasi yang Aman, Tertib dan Reguler” itu – yang diselesaikan di PBB pada bulan Juli setelah pembicaraan selama 18 bulan – secara resmi disetujui di Marrakesh pada awal konferensi dua hari itu. [lt]