Dalam pertemuan khusus di Jenewa hari Kamis (28/01) Direktur WHO Margaret Chan mengatakan virus Zika tadinya dinilai hanya menimbulkan sedikit ancaman pada manusia ketika pertama kali ditemukan di Uganda tahun 1947. Tetapi sejak saat itu, ujar Chan, virus itu telah menyebar ke seluruh dunia dan dalam beberapa tahun ini terkait dengan komplikasi sistem syaraf.
Chan mengatakan, “Tahun lalu virus ini terdeteksi di Amerika, yang menyebar dengan sangat cepat. Hingga saat ini sejumlah kasus dilaporkan terjadi di 23 negara dan wilayah di kawasan ini. Tingkat kewaspadaan sangat tinggi. Keberadaan virus ini telah dikaitkan dengan meningkatnya jumlah bayi lahir dengan ukuran kepala kecil."
Chan menekankan adanya hubungan sebab akibat antara virus Zika dengan lahir cacat yang belum dikukuhkan. Tetapi ditambahkannya, virus ini diduga kuat menjadi penyebabnya, dan telah mengubah profil resiko virus itu dari ancaman sedang menjadi yang sangat mencemaskan.
Direktur WHO itu mengatakan pertemuan darurat hari Senin yang akan dilangsungkan di Jenewa, dirancang untuk memberikan saran yang tepat pada tingkat internasional dan sekaligus rekomendasi langkah-langkah yang harus diambil di negara-negara yang terkena dampak virus tersebut.
Nama virus Zika diambil dari hutan Zika di Uganda di mana virus ini pertama kali ditemukan pada seekor monyet tahun 1947. Ketika menular ke manusia, awalnya hanya menimbulkan dampak penyakit biasa.
Wabah di Brazil dan di beberapa negara lain di Amerika Selatan dan Tengah memicu penyemprotan nyamuk besar-besaran. [em/jm]