Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan melangsungkan pemungutan suara, Jumat (13/7), untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Sudan Selatan dan sanksi-sanksi terhadap wakil menteri pertahanan saat ini dan mantan panglima angkatan bersenjata negara itu.
Usulan final resolusi yang diperoleh Associated Press, Kamis (12/7), menunjukkan “keprihatinan mendalam” terhadap kegagalan pemimpin-pemimpin di Sudan Selatan mengakhiri permusuhan dan mengutuk “pelanggaran semena-mena yang terus terjadi terhadap perjanjian” untuk menghentikan pertempuran.”
Usulan resolusi yang disponsori Amerika itu membutuhkan minimal sembilan “dukungan” supaya dapat diadopsi oleh dewan yang beranggotakan 15 negara, dan para diplomat mengatakan mereka memperkirakan akan ada yang abstain, meskipun tidak akan ada yang memveto.
Resolusi yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada 31 Mei lalu mengancam embargo senjata dan sanksi-sanksi, jika pertikaian tidak berhenti dan mereka yang bersaing tidak mencapai perjanjian politik.
Sudan Selatan terjerumus ke dalam aksi kekerasan antar etnis pada Desember 2013. [em/al]