Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Timur Tengah, Asia dan Pasifik, Khaled Khiari, pada Rabu (18/12) mengatakan “angka kematian” dalam perang di Gaza “terus meningkat.”
Berbicara dalam sidang Dewan Keamanan, Khiari mengatakan, “di Jalur Gaza, permusuhan antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hamas serta kelompok-kelompok bersenjata Palestina lainnya, termasuk pengeboman besar-besaran oleh Israel di seluruh Jalur Gaza, telah menimbulkan banyak korban jiwa.”
“Di Tepi Barat yang diduduki, tingkat kekerasan yang tinggi terus berlanjut di tengah berlangsungnya operasi Israel, baku tembak dengan orang-orang Palestina bersenjata, kekerasan oleh para pemukim dan serangan Palestina terhadap warga Israel.”
Lebih jauh Khiari mengatakan, “menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sejak 7 Oktober 2023 lalu lebih dari 45.000 orang Palestina telah tewas terbunuh di Gaza. Sementara menurut sumber-sumber Israel, lebih dari 1.700 orang Israel dan warga negara asing telah terbunuh dalam serangan di atau yang berasal dari Gaza.”
“Saya tetap terkejut bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa para sandera mungkin mengalami kekerasan dan pelecehan seksual yang berkelanjutan. Selama dalam penawanan, para sandera harus diperlakukan secara manusiawi dan diizinkan untuk menerima kunjungan dan bantuan dari Palang Merah,” tambahnya
Khiari juga menyoroti tertundanya gencatan senjata.
“Hukuman kolektif yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina tidak dapat dibenarkan. Pemboman tanpa henti terhadap Gaza oleh pasukan Israel yang menimbulkan banyak korban sipil, kehancuran total wilayah dan memburuknya situasi kemanusiaan warga Palestina adalah hal yang mengerikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Duta Besar Palestina Untuk PBB Riyad Mansour mengatakan “Israel kini menuduh PBB, menuduh hampir setiap negara di dunia, juga Mahkamah Internasional (ICJ), Mahkamah Pidana Internasional (ICC), LSM-LSM paling terkenal di seluruh dunia, tokoh masyarakat dan suara moral di era kita telah melakukan antisemitisme.”
“Orang-orang Yahudi di seluruh dunia tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan Israel, dan Israel juga tidak dapat berbicara atas nama mereka atau menggunakan mereka sebagai perisai untuk menangkis kecaman atas pelanggaran yang mereka lakukan.”
Sementara Duta Besar Israel Untuk PBB Danny Dannon mengingatkan masih ada 100 orang yang disandera Hamas di Gaza dan bahwa “saat ini Israel sedang berunding untuk membebaskan mereka.”
Saat berbicara pada wartawan, Dannon mengatakan “tidak hanya PBB, tetapi komunitas internasional harus berterima kasih kepada Israel atas apa yang kami lakukan di Suriah. Kami menetralisir senjata pemusnah massal yang tidak seorang pun ingin senjata itu jatuh ke tangan teroris.” [em/ab]
Forum