Tautan-tautan Akses

PBB Bahas Pasokan Senjata dan Amunisi ke Ukraina


Seorang tentara Ukraina memegang bom tandan yang telah dinonaktifkan dan ditemukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 21 Oktober 2022. (Foto: Reuters/Clodagh Kilcoyne)
Seorang tentara Ukraina memegang bom tandan yang telah dinonaktifkan dan ditemukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 21 Oktober 2022. (Foto: Reuters/Clodagh Kilcoyne)

Perwakilan Tinggi Urusan Perlucutan Senjata, Izumi Nakamitsu, pada Selasa (12/9), memperingatkan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB akan “setiap potensi atau dugaan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan yang relevan” dalam memasok senjata kepada pihak-pihak yang berperang di Ukraina, “jika betul, sangat memprihatinkan.”

“Pasokan senjata dan amunisi dalam setiap situasi konflik bersenjata menimbulkan kekhawatiran besar akan kemungkinan meningkatnya kekerasan dan menimbulkan risiko pengalihan dan proliferasi yang signifikan, bahkan setelah konflik berakhir,” tambahnya.

Nakamitsu juga menyatakan keprihatinannya atas laporan terkait pemindahan dan penggunaan bom tandan selama perang di Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan kepada DK PBB bahwa “keputusan Amerika Serikat untuk memasok bom tandan ke Ukraina adalah tindakan yang tidak masuk akal.”

Menurutnya, pemerintahan Biden “sedang mempersiapkan keputusan untuk memasok rudal jarak jauh dengan bom tandan kepada rezim Kyiv” dan mencatat bahwa Komisi Investigasi Amerika Serikat “telah mengatakan bahwa hingga sepertiga dari bom tandan ini mungkin tidak meledak, dan mungkin tetap terkubur dan menjadi ancaman selama puluhan tahun [ke depan] bagi warga sipil.”

Duta Besar Ukraina Khrystyna Hayovyshyn menegaskan “rasa terima kasih negaranya kepada sahabat dan mitra kami yang secara praktis mendukung kami dalam melakukan hak untuk membela diri berdasarkan pasal 51 Piagam PBB.” [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG