PBB hari Selasa (9/2) menuntut Turki untuk membuka pintu-pintu perbatasan bagi ribuan warga Suriah yang telah memadati perbatasannya setelah melarikan diri dari aksi kekerasan, dan mengingatkan bahwa ratusan ribu warga lainnya dari kota terbesar di Suriah mungkin tidak akan memperoleh bantuan kemanusiaan lagi di tengah gencarnya serangan udara Suriah dan Rusia.
Turki telah menampung sekitar 2,5 juta pengungsi Suriah dan berkeras bahwa pihaknya memiliki kebijakan pintu-terbuka bagi warga Suriah yang melarikan diri dari konflik, tetapi telah menutup pintu perbatasan utama selama beberapa hari. Pejabat-pejabat pemerintah mengatakan Turki akan memberi bantuan bagi pengungsi Suriah yang sudah ada di dalam wilayah Turki “sebisa mungkin” dan akan mengijinkan mereka masuk jika dirasa perlu.
Kantor kemanusiaan PBB OCHA mengatakan 300 ribu orang mungkin tidak akan mendapat bantuan kemanusiaan jika pemerintah Suriah dan pasukan sekutunya mengepung kota Aleppo dan menghalang-halangi mereka yang ingin melarikan diri dari kota itu. OCHA mengatakan pemimpin-pemimpin lokal percaya ada sekitar 150 ribu orang yang berusaha melarikan diri ke Afrin dan daerah-daerah pedalaman di sekitar kota itu.
Secara terpisah juru bicara UNHCR William Spindler meminta Turki untuk membuka pintu perbatasannya “bagi seluruh warga sipil yang melarikan diri dalam bahaya dan mencari perlindungan internasional, sebagaimana yang mereka telah lakukan sejak dimulainya krisis tersebut." [em/ds]