PBB mengukuhkan tewasnya dua anggota pasukan penjaga perdamaian di Sudan Selatan, dimana ribuan warga sipil terpaksa mengungsi ke pangkalan-pangkalan Amerika untuk menghindari pertempuran yang dikhawatirkan sejumlah pihak dapat meningkat menjadi perang saudara.
Sebuah pernyataan PBB, Jumat (20/12), mengatakan dua penjaga perdamaian dari India itu tewas dalam tugas sewaktu terjadi serangan terhadap salah satu pangkalan PBB di kota Akobo, negara bagian Jonglei. Seorang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Sebelumnya, utusan India untuk PBB Asoke Mukerji mengatakan tiga tentara penjaga perdamaian “dijadikan sasaran dan dibunuh” dalam serangan yang dilancarkan gerombolan pemuda bersenjata dari kelompok suku Nuer. Alasan perbedaan jumlah itu tidak jelas.
Nasib 30 warga sipil dari suku Dinka di pangkalan itu belum diketahui. PBB mengatakan telah mengirim sejumlah helikopter ke Akobo, Jumat (20/12), untuk mengevakuasi personil yang tersisa dan mengevaluasi situasi.
Presiden Salva Kiir, seorang suku Dinka, telah menuduh mantan Wakil Presiden Riek Machar, dari suku Nuer, mencoba melakukan kudeta pekan ini di markas besar angkatan darat di Juba, yang menyulut kekerasan beberapa hari.
Presiden Amerika Barack Obama hari Kamis (19/12) menyerukan agar pertempuran tersebut segera diakhiri dan memperingatkan bahwa pertempuran itu dapat menjerumuskan Sudan Selatan kembali ke masa lampau yang gelap.
Presiden Obama juga mengumumkan bahwa kelompok 45 tentara Amerika telah dikirim untuk membantu melindungi kedutaan dan kepentingan Amerika di negara itu.
Sebuah pernyataan PBB, Jumat (20/12), mengatakan dua penjaga perdamaian dari India itu tewas dalam tugas sewaktu terjadi serangan terhadap salah satu pangkalan PBB di kota Akobo, negara bagian Jonglei. Seorang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Sebelumnya, utusan India untuk PBB Asoke Mukerji mengatakan tiga tentara penjaga perdamaian “dijadikan sasaran dan dibunuh” dalam serangan yang dilancarkan gerombolan pemuda bersenjata dari kelompok suku Nuer. Alasan perbedaan jumlah itu tidak jelas.
Nasib 30 warga sipil dari suku Dinka di pangkalan itu belum diketahui. PBB mengatakan telah mengirim sejumlah helikopter ke Akobo, Jumat (20/12), untuk mengevakuasi personil yang tersisa dan mengevaluasi situasi.
Presiden Salva Kiir, seorang suku Dinka, telah menuduh mantan Wakil Presiden Riek Machar, dari suku Nuer, mencoba melakukan kudeta pekan ini di markas besar angkatan darat di Juba, yang menyulut kekerasan beberapa hari.
Presiden Amerika Barack Obama hari Kamis (19/12) menyerukan agar pertempuran tersebut segera diakhiri dan memperingatkan bahwa pertempuran itu dapat menjerumuskan Sudan Selatan kembali ke masa lampau yang gelap.
Presiden Obama juga mengumumkan bahwa kelompok 45 tentara Amerika telah dikirim untuk membantu melindungi kedutaan dan kepentingan Amerika di negara itu.