PBB terus memantau dengan seksama situasi di dalam dan sekitar Tripoli, Libya, pasca bentrokan berdarah meletus di wilayah tersebut pada Sabtu (27/8) lalu.
Berbicara di New York pada Senin (29/8), juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan pertempuran itu menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai 159 lainnya, termasuk anak-anak. Bentrokan juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan sipil.
Dujarric menyampaikan “belasungkawa mendalam kepada keluarga yang kehilangan orang-orang yang dicintai, dan berharap agar semua warga yang mengalami luka-luka dapat segera pulih kembali.” Ia juga mengulangi seruan pada semua pihak “untuk melindungi warga sipil dan menahan diri untuk tidak mengambil tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan dan memperdalam perpecahan.”
Dujarric juga membacakan pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu lalu, di mana Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan ia mengikuti perkembangan situasi di Tripoli dengan keprihatinan mendalam . Ia menyerukan penghentian segera kekerasan yang terjadi dan mendesak pihak-pihak di Libya untuk kembali terlibat dalam dialog yang tulus untuk mengatasi kebuntuan politik itu.
Dujarric pada Senin menggarisbawahi kembali kesiapan PBB “untuk melakukan mediasi guna membantu rakyat Libya memetakan jalan keluar dari kebuntuan politik yang semakin mengancam stabilitas Libya yang telah diraih dengan susah payah.” [em/jm]
Forum