PBB memperingatkan hari Rabu (14/11), bahwa berhari-hari pertempuran sengit di beberapa bagian Afghanistan telah memperburuk kondisi kemanusiaan, dan mendesak pihak-pihak yang berperang untuk menjamin keselamatan bagi warga sipil yang hendak meninggalkan distrik-distrik yang terkena dampaknya.
Permusuhan antara Taliban, yang didukung oleh komunitas Pashtun setempat, dan milisi Syiah Hazara yang pro-pemerintah, berkobar awal November di distrik Khas Uruzgan, provinsi Uruzgan, sebelum meluas ke distrik-distrik Jaghuri dan Malistan di provinsi tetangganya, Ghazni yang bertempur itu.
Puluhan pasukan keamanan Afghanistan dan pejuang-pejuang pemberontak tewas, dan konflik tersebut telah semakin sengit sejak Sabtu, sementara operasi di darat dan serangan-serangan udara oleh pasukan pro-pemerintah semakin instensif.
Warga sipil Afghanistan juga tewas, tetapi badan PBB tidak bersedia menyebutkan jumlahnya. Badan PBB itu menyesalkan laaporan-laporan dari zona perang bahwa rumah-rumah pribadi telah dibakar dan beberapa kendaraan milik warga sipil dicuri atau disita yang merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Keluarga yang mengungsi meninggalkan rumah mereka terpapar oleh kondisi musim dingin yang parah. Ratusan keluarga pengungsi telah tiba di provinsi yang bertetangga, Bamyan dan Maidan-Wardak, sementara sebagian pindah ke Kabul. (ps/is)