Tautan-tautan Akses

PBB Prihatin dengan Korban Warga Sipil di Afghanistan 


Para petugas keamanan berjaga di lokasi serangan bom bunuh diri di pinggiran Kabul, Afghanistan, 29 April 2020.
Para petugas keamanan berjaga di lokasi serangan bom bunuh diri di pinggiran Kabul, Afghanistan, 29 April 2020.

PBB melaporkan 533 warga sipil tewas dan 760 luka-luka dalam kekerasan di Afghanistan selama kuartal pertama 2020.

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (United Nations Assistance Mission in Afghanistan/UNAMA) prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan korban sipil pasca perjanjian perdamaian AS-Taliban, dan menyerukan gencatan senjata di antara pihak-pihak yang berperang.

UNAMA mengatakan Senin (27/4), pasukan pemberontak khususnya Taliban, bertanggung jawab atas 55 persen dari korban sipil pada kuartal pertama 2020, sementara 39 persen korban sipil tewas oleh pasukan pemerintah Afghanistan.

UNAMA mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan peningkatan korban sipil pada bulan Maret setelah kesepakatan damai AS-Taliban. Misi PBB itu menambahkan, "cara terbaik melindungi warga sipil adalah menghentikan pertempuran."

Rakyat Afghanistan juga menyerukan agar Taliban menyetujui gencatan senjata. Namun, Taliban telah menolak seruan untuk gencatan senjata dan menuntut pembebasan 5.000 anggota Taliban yang ditahan. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG