Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Kamis (10/9) mengatakan pembicaraan perdamaian yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Yaman akan dilanjutkan pekan depan di kawasan itu dan mendesak semua pihak agar ikut serta “dengan hati yang tulus.”
Utusan khusus Ismail Ould Cheikh Ahmed menyambut baik janji pemerintah yang sedang menghadapi perlawanan, pemberontak Syiah Houthi dan mantan partai yang berkuasa di Yaman untuk menghadiri pembicaraan itu. Ia mengatakan ia akan mengumumkan tempat dan tanggal pertemuan dalam beberapa hari mendatang.
Arab Saudi dan negara-negara Arab sekutunya turun tangan bulan Maret dalam usaha memulihkan kekuasaan Presiden Yaman dan menumpas milisi Houthi sekutu Iran.
Konflik itu telah menewaskan lebih dari empat ribu orang, yang mengakibatkan negara Arab yang termiskin di dunia itu terjerumus ke dalam krisis kemanusiaan dan diambang bencana kelaparan.
Beberapa usaha sebelumnya supaya semua pihak mengakhiri konflik telah gagal.
