Para saksi mata dan pejabat keamanan di Libya mengatakan sebuah pesawat perang melakukan serangan udara di satu-satunya bandara yang berfungsi di Tripoli Senin (8/4), setelah terjadi seruan PBB agar dilakukan gencatan senjata kemanusiaan yang mendesak di negara itu.
Petugas keamanan di bandara Mitiga di timur ibukota Libya mengatakan bahwa belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang menghantam landasan pacu tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Pasukan yang setia kepada komandan militer Jenderal Khalifa Haftar telah melanjutkan gerak maju mereka dengan tujuan merebut ibu kota Tripoli.
Perdana Menteri Libya yang didukung oleh PBB, Fayez Sarraj, menyebut tindakan oleh Haftar itu sebagai upaya kudeta. Haftar dan pasukannya tampaknya telah menguasai pinggiran ibu kota, tetapi Sarraj mengatakan pasukan pemerintah siap menghadapi mereka.
PBB mengeluarkan “seruan mendesak” agar diadakan gencatan senjata dua jam di pinggiran Tripoli untuk mengevakuasi warga sipil dan mereka yang terluka.
Koordinator kemanusiaan PBB di Libya mengatakan bahwa 2.800 orang telah terlantar akibat kekerasan sejauh ini.
Pertempuran itu menunjukkan peningkatan kerusuhan pertama di Libya sejak jatuhnya diktator Moamar Gaddafi pada tahun 2011. (lt)
