Juru bicara PBB memberikan pengarahan tentang situasi Kazakhstan hari Jumat (7/1) dengan mengimbau, “kepada semua yang terlibat untuk menahan diri, menghindari kekerasan, dan mengupayakan cara damai untuk mengendalikan situasi.”
Juru bicara Stéphane Dujarric mengatakan, “Mereka yang berdemo harus melakukannya secara damai. Pembunuhan beberapa petugas polisi dan lainnya tidak dapat diterima, termasuk pembunuhan demonstran.”
Dujarric menambahkan, “Dibutuhan kejelasan dalam situasi apa pun, untuk menghormati hak asasi manusia dan standar internasional sekaligus membangun kembali ketertiban umum.”
Sejumlah kantor berita melaporkan protes dimulai hari Minggu (2/1) ketika pemerintah mencabut batas harga BBM, atau bahan bakar gas cair yang banyak digunakan untuk kendaraan dan pemanas bagi penduduk, namun kerusuhan semakin melebar hingga mencakup pada keluhan-keluhan politik yang sudah berlangsung lama.
Keadaan darurat yang diumumkan di beberapa daerah pada 5 Januari itu termasuk di kota utama Almaty dan ibukota, Nur-Sultan, kini telah diperluas ke seluruh wilayah negeri. Keputusan tersebut, termasuk jam malam dari jam 11 malam hingga jam 7 pagi. Itu menyerukan pembatasan yang tetap berlaku hingga setidaknya 19 Januari mendatang. [mg/pp]