Berbicara di Nairobi, Wakil Khusus PBB Duta Besar Augustine Mahiga mengatakan pertemuan para pemimpin tradisional di Somalia adalah untuk memilih wakil-wakil dan delegasi ke majelis konstituante karena tidak adanya pemilihan langsung atau referendum. Ia mengatakan wakil-wakil sah rakyat Somalia adalah para pemimpin tradisonal.
“Idealnya, konstitusi ini disahkan melalui referendum, tetapi karena situasi keamanan tidak memungkinkan kita perlu mensahkan konstitusi ini sebagai salah satu persyaratan perjanjian Mbagathi dan Djibouti untuk mengakhiri peralihan. Kita membutuhkan kewenangan yang pasti untuk mensahkan konstitusi sementara ini,” papar Mahiga
Ada tujuh kelompok utama yang mewakili masyarakat madani Somalia yang masing-masing berasal dari suku-suku besar. Mereka adalah para pemuka agama, perempuan, masyarakat bisnis, pemuda dan kelompok professional, dan para pemimpin tradisional.
Para kepala suku akan mendorong warga mereka untuk memulai proses konsultasi dalam menyeleksi wakil-wakil yang akan duduk dalam pemerintahan pasca-peralihan mendatang menjelang bulan Agustus.
Seleksi wakil-wakil akan mudah bagi para kepala suku yang warganya berada di bawah kekuasaan pasukan pemerintah, tetapi tidak bagi mereka yang rakyatnya masih berada di bawah kekuasaan al-Shabab.
Namun, Duta Besar Mahiga mengatakan, mereka harus mencari cara lain untuk menjangkau warga mereka untuk konsultasi dan memilih wakil-wakil mereka sendiri.
Tidak disangsikan, kebanyakan para pemimpin tradisonal ini akan harus tetap berada di Mogadishu karena al-Shabab mengancam akan menindak semua kepala suku yang ikut dalam majelis konstituante.
Namun, mereka harus membawa wakil-wakil terpilih ke Mogadishu sehingga mereka bisa ikut dalam pemilihan presiden Somalia yang baru.
Sementara itu, di bidang militer, pasukan Uni Afrika dan pasukan pemerintah Somalia meraih kemenangan, hari Jumat. Mereka berhasil menguasai Afgooye, kubu pertahanan al-Shabab dan pusat para pemimpin kelompok pemberontak itu.
“Idealnya, konstitusi ini disahkan melalui referendum, tetapi karena situasi keamanan tidak memungkinkan kita perlu mensahkan konstitusi ini sebagai salah satu persyaratan perjanjian Mbagathi dan Djibouti untuk mengakhiri peralihan. Kita membutuhkan kewenangan yang pasti untuk mensahkan konstitusi sementara ini,” papar Mahiga
Ada tujuh kelompok utama yang mewakili masyarakat madani Somalia yang masing-masing berasal dari suku-suku besar. Mereka adalah para pemuka agama, perempuan, masyarakat bisnis, pemuda dan kelompok professional, dan para pemimpin tradisional.
Para kepala suku akan mendorong warga mereka untuk memulai proses konsultasi dalam menyeleksi wakil-wakil yang akan duduk dalam pemerintahan pasca-peralihan mendatang menjelang bulan Agustus.
Seleksi wakil-wakil akan mudah bagi para kepala suku yang warganya berada di bawah kekuasaan pasukan pemerintah, tetapi tidak bagi mereka yang rakyatnya masih berada di bawah kekuasaan al-Shabab.
Namun, Duta Besar Mahiga mengatakan, mereka harus mencari cara lain untuk menjangkau warga mereka untuk konsultasi dan memilih wakil-wakil mereka sendiri.
Tidak disangsikan, kebanyakan para pemimpin tradisonal ini akan harus tetap berada di Mogadishu karena al-Shabab mengancam akan menindak semua kepala suku yang ikut dalam majelis konstituante.
Namun, mereka harus membawa wakil-wakil terpilih ke Mogadishu sehingga mereka bisa ikut dalam pemilihan presiden Somalia yang baru.
Sementara itu, di bidang militer, pasukan Uni Afrika dan pasukan pemerintah Somalia meraih kemenangan, hari Jumat. Mereka berhasil menguasai Afgooye, kubu pertahanan al-Shabab dan pusat para pemimpin kelompok pemberontak itu.
