Para pemimpin PBB dan Uni Afrika menyerukan kerjasama internasional yang lebih erat dalam pembukaan KTT Uni Afrika hari Minggu (28/1) di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.
“Saya sangat percaya Afrika adalah salah satu kekuatan terbesar dan abadi di dunia kita,” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres. Ia mengatakan ingin memobilisasi dukungan yang lebih luas bagi pasukan penjaga perdamaian PBB di Afrika, termasuk mereka yang sedang melawan aksi kekerasan ekstremis di Somalia, Nigeria, dan di Afrika Barat.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengingatkan perlunya waspada terhadap ‘’kebangkitan egoisme nasional,’’ yang oleh sebagian kalangan dipandang selaku pernyataan terselubung merujuk pada Presiden Amerika Donald Trump.
Mahamat menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai di Sudan Selatan untuk mencapai perjanjian perdamaian atau berisiko dikenai sanksi-sanksi Uni Afrika. Mahamat juga menyerukan kepada Kongo untuk melangsungkan pemilu akhir tahun ini, sesuai yang telah dijadwalkan.
KTT itu diperkirakan akan mengeluarkan tanggapan terhadap pernyataan Trump baru-baru ini di mana ia menyamakan negara-negara Afrika dengan negara yang miskin dan kotor.
Di antara para pemimpin yang mengikuti KTT tahunan 55 negara Uni Afrika itu adalah pemimpin baru Zimbabwe, Liberia dan Angola.
Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas yang juga hadir dalam pertemuan itu meminta pemimpin-pemimpin Afrika untuk tidak membuka perwakilan diplomatik di Yerusalem. [em/al]