Perempuan yang sedang hamil enam bulan tersebut sempat melakukan siaran langsung melalui akun Facebook miliknya pada Jumat (3/4) sekitar pukul 18.30 WIB di ruang isolasi RSUD Padangsidempuan. Ia mengeluhkan pelayan rumah sakit. Esok hari, wanita tersebut meninggal dunia dalam perjalanan saat akan dirujuk di Kota Medan, Sabtu pagi (4/4).
"Ini ruangan rumah sakit. Ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja dua jam kemudian baru datang. Sesak," ujar wanita tersebut dalam video berdurasi hampir dua menit tersebut.
"Ini bagaimana orang mau makan. Nasinya keras. Orang sehat saja tidak bisa makan. Apalagi saya yang lagi sakit, ini makanannya. Ini ruangan rumah sakit Kota Padangsidempuan. Ya Allah, sesak ya Allah. Minta minum saja dua jam baru datang. Ya Allah. Tuhanku, sesak. Tolong," tambahnya dalam video tersebut.
Menanggapi viralnya video tersebut, Wali Kota Padangsidempuan, Irsan Efendi Nasution, saat dihubungi VOA Minggu malam (5/4) mengatakan dirinya secara teknis tak berkompeten menjelaskan soal pelayanan di rumah sakit yang dikeluhkan oleh PDP virus corona itu.
"Karena saya tidak berada di lingkungan rumah sakit. Saya hanya bisa jelaskan bahwa ketika pasien ini dievakuasi dari rumahnya ke ruang isolasi RSUD Padangsidempuan," kata Irsan, Minggu (5/4).
"Saya bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Padangsidempuan mengecek ruangan isolasi kami itu sekitar dua jam sebelum evakuasi," ujarnya.
Irsan, menurut pengakuannya, hanya sempat mengecek tiga ruang isolasi di RSUD Padangsidempuan dan berkomunikasi dengan tenaga medis di rumah sakit tersebut.
Ruang isolasi di RSUD Padangsidempuan, lanjut Irsan, telah sesuai standar penanganan virus corona. Termasuk ketersediaan perlengkapan serta obat-obatan untuk pasien virus corona yang dirawat di RSUD Padangsidimpuan.
"Tim dokter dan perawat di dalam itu jumlahnya kurang lebih 20 tenaga medis. Mereka hanya melayani satu pasien itu di dalam," katanya.
"Saya hanya berani memberikan logika seperti itu, laporan mereka ke saya sesuai dengan protokol di ruang isolasi perawatan terhadap PDP. Mereka (tim medis) sudah laksanakan semua dan itu sudah dilaporkan ke tim gugus tugas," jelas Irsan.
"Sudah sesuai (protokol kesehatan) perlengkapan ruangannya. Perawat kami ketika keluar dari ruang isolasi itu sudah memakai alat pelindung diri (APD). Ketersediaan obat di ruang isolasi dan perlengkapan lain saya yang langsung mengecek semuanya lengkap di dalam," tambahnya.
RSUD Padangsidempuan Belum Berkomentar
Pelaksana tugas Direktur RSUD Padangsidempuan, Tetty Rumondang, belum memberikan tanggapan terkait viralnya video di rumah sakit tersebut. Akhirnya hingga laporan ini disampaikan, berbagai upaya untuk mewawancarai pihak RSUD Padangsidempuan belum membuahkan hasil karena pihak rumah sakit tak merespons telepon dan pesan teks dari VOA.
Hingga hari Minggu sudah 56 orang di Sumut terkonfirmasi positif virus corona hingga Minggu sore (5/4), lima di antaranya meninggal dunia. Lalu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3.638 orang.
Sedangkan jumlah PDP yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Sumut mencapai 122 orang dan satu orang dinyatakan sembuh dari virus corona. [aa/em]