Dua puluh penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, adalah pegawai Kementerian Keuangan. Hal ini dipastikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika mendatangi kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), di Jakarta, Senin (29/10).
Menurut Sri Mulyani, para pegawai Kemenkeu banyak yang tugas di luar Jakarta. Namun mereka ke Jakarta untuk mengikuti acara peringatan Hari Keuangan ke-72, sekaligus mengunjungi keluarganya, papar Sri Mulyani.
“Senin ini (29/10), kembali ke rumah masing-masing, ke daerah masing-masing, termasuk yang ada di Pangkal Pinang, kembali kesana. Ada 20 orang pegawai Depkeu dari bagian perbendaharaan, kekayaan negara dll yang bertugas di Pangkal Pinang,” kata Sri Mulyani
Pesawat Lion Air dengan registrasi PK-LQP nomor penerbangan JT 610 dengan rute Jakarta – Pangkal Pinang jatuh di sekitar Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 06.50 pagi, beberapa saat setelah lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat membawa 181 penumpang dan 7 awak.
Selain mendatangi bandara Soekarno-Hatta yang menjadi pusat krisis, sebagian keluarga penumpang juga mendatangi kantor Basarnas di Kemayoran.
Salah seorang diantaranya adalah Feni, yang datang bersama ayahnya. Keduanya datang untuk mencari tahu kabar mengenai adiknya, yang menjadi penumpang pesawat Lion Air.
"Saya mengetahui kabar pesawat ditumpangi adik saya jam delapan tadi," kata Feni kepada wartawan. Ditambahkannya, adiknya terbang ke Pangkal Pinang bersama calon suaminya, calon mertuanya, dan teman dari bapak calon mertuanya. "Mereka ke Pangkal Pinang untuk menengok keluarga," ujar Feni.
Sayangnya, Feni dan ayahnya tidak dapat menemui siapapun di Basarnas, sehingga setelah menunggu sekitar sepuluh menit, keduanya pergi. [em/fw]