Tautan-tautan Akses

Pegiat Hak-hak Anak Serukan Dukungan bagi Penggunaan ASI


Sekitar 170 ibu menyusui anaknya saat acara menyusui massal di dalam markas militer di Taguig City, metro Manila dalam acara untuk mempromosikan ASI (foto: ilustrasi).
Sekitar 170 ibu menyusui anaknya saat acara menyusui massal di dalam markas militer di Taguig City, metro Manila dalam acara untuk mempromosikan ASI (foto: ilustrasi).

Seiring berlangsungnya Pekan Menyusui Sedunia pada hari Selasa (1/8), para pegiat hak-hak anak menyerukan dukungan untuk air susu ibu atau ASI sebagai cara terbaik untuk membuat bayi memulai hidup yang sehat dan menyelamatkan nyawa mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan, pemberian ASI bisa menyelamatkan lebih dari 820.000 nyawa anak balita setiap tahun.

Wakil UNICEF (Dana Anak Sedunia PBB) untuk Meksiko, Pressia Arifin mengatakan, “Penting bagi anak-anak memperoleh ASI. Tidak hanya untuk kesehatan, karena ASI mengandung zat yang melindungi anak dari penyakit, namun juga penting untuk menjamin kesehatan anak, termasuk mencegah obesitas. "

Badan-badan kesehatan PBB itu mengatakan, mereka membuat terobosan dalam menyebarkan pesan tentang manfaat menyusui dan mencatat bahwa “prevalensi tingkat pemberian ASI meningkat 10 persen menjadi 48 persen di seluruh dunia” dalam dasawarsa terakhir.

Mereka mengakui, meskipun naik, angka itu tidak sesuai dengan target menyusui tahun 2030 sebesar 70 persen. Mereka menyerukan dukungan yang lebih besar di lingkungan keluarga, masyarakat umum dan di tempat kerja bagi para ibu menyusui.

Untuk mencapai manfaat maksimal, WHO menyarankan para ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pertama, kemudian memperkenalkan makanan padat bergizi dan terus menyusui hingga berusia dua tahun atau lebih.

WHO mengatakan, jutaan anak yang kehilangan manfaat ASI berisiko mengalami pengerdilan, alias stunting. Ia memperingatkan, kekurangan gizi terkait dengan "2,7 juta atau 45 persen kematian anak setiap tahun." [ps/rd]

Forum

XS
SM
MD
LG