Para pejabat anti-korupsi Hong Kong menggrebek rumah raja media Jimmy Lai, yang medianya sering mengkritik China daratan.
Penggerebekan Kamis pagi (28/8) itu dilakukan setelah media setempat bulan ini memuat laporan yang mengklaim Lai memberi sumbangan yang besar kepada para anggota legislatif pro-demokrasi. Lai membantah melakukan kesalahan. Tidak ada undang-undang di Hong Kong yang mengharuskan pengungkapan sumbangan politik, ujarnya.
Para pejabat juga menggerebek rumah anggota legislatif Lee Cheuk-yan yang pro-demokrasi, yang Partai Buruhnya memainkan peran besar dalam protes Occupy Central baru-baru ini yang menentang pengaruh China di Hong Kong.
Banyak warga di daerah China yang semi-otonom itu prihatin atas apa yang mereka anggap sebagai erosi kebebasan pers, serta tuntutan Partai Komunis agar partai itu memeriksa calon-calon untuk pemilu Hong Kong 2017.
Pemrotes Occupy Central telah mengadakan beberapa demonstrasi dan mengancam akan mengambil-alih distrik keuangan jika Beijing tidak berjanji untuk mengizinkan pemilu demokratis sepenuhnya.
Lai memiliki berbagai majalah dan surat kabar yang sering mendukung protes itu. etelah penggerebekan tersebut, harga-harga saham Next Media Ltd turun sebesar 6 persen sebelum jual-beli dihentikan.