AS pada Senin (27/4) membela persyaratan kesepakatan tentatif dengan Iran untuk mengekang program nuklirnya, dengan mengatakan persyaratan itu akan mencakup "pemantauan paling luas" yang pernah dinegosiasikan Amerika Serikat dengan negara manapun.
Wendy Sherman, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, memberitahu kelompok keadilan sosial Yahudi bahwa kesepakatan itu akan memberikan perlindungan baru bagi Israel dengan memperpanjang waktu yang diperlukan Teheran untuk mengembangkan senjata nuklir.
"Tanpa kesepakatan seperti itu, selang waktu Iran untuk mendapatkan bahan nuklir yang cukup untuk membuat senjata adalah dua atau tiga bulan, sekarang ini. Dengan kesepakatan tersebut, jeda itu akan menjadi satu tahun sampai enam kali lebih lama dari sekarang ini, selama setidaknya sepuluh tahun. "
Dia menambahkan bahwa tidak menyelesaikan pakta itu akan membuat periode lebih pendek saat ini tetap berlaku dan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah kukuh menentang kerangka kesepakatan nuklir Amerika Serikat dan lima negara besar dunia lainnya yang bernegosiasi dengan Iran, dengan alasan itu tidak akan menghentikan Teheran untuk mengembangkan senjata atom yang akan mengancam keberadaan negara Yahudi itu.
Para perunding sedang menggarap kesepakatan akhir yang diharapkan tuntas pada akhir Juni. Sherman menjanjikan "dukungan yang tak tergoyahkan bagi Israel" dan mengatakan Amerika Serikat telah "berulang kali menolak upaya menghapus legitimasinya."