Apa yang dilakukan Biro Penyelidikan Federal (FBI) di Konferensi dan Festival South by Southwest di Austin, Texas, yang terutama dikenal sebagai acara musik, film dan media interaktif?
Penasihat umum FBI, James Baker, naik ke panggung di sebuah hotel di Austin, Texas, Senin (13/3) untuk menunjukkan bagaimana manusia menghadapi isu-isu enkripsi dan keamanan dunia maya. Dia berbicara tentang kesulitan penegakan hukum dalam zaman digital ini.
FBI telah menjadi pusaran badai karena pengungkapan WikiLeaks tentang praktik-praktik CIA, campur tangan pemerintah asing dalam pemilihan umum AS, dan apakah Presiden Donald Trump disadap ketika dia masih calon presiden.
Baker tidak membahas topik-topik tersebut. Tapi ia berfokus pada isu para peserta yang berpusat pada teknologi, yaitu pengamanan berbagai perangkat elektronik dengan sistem enkripsi.
Masih segar dalam ingatan adalah serangan teroris di San Bernardino, California, pada tahun 2015 yang memicu konfrontasi antara penegak hukum dan perusahaan Apple karena telpon iPhone yang digunakan oleh penyerang.
FBI meminta bantuan Apple untuk mendapatkan akses ke ponsel itu. Apple menolak keras, dengan alasan bahwa enkripsi yang kuat penting untuk melindungi privasi. Pada akhirnya, pemerintah menghentikan upaya hukum untuk memaksa Apple membuka rahasia telepon itu dan menemukan cara lain untuk membongkar perangkat itu.
Tapi kasus itu menunjukkan adanya perbedaan pendapat dalam masyarakat Amerika, kata Baker. Dalam tiga bulan terakhir tahun 2016, FBI menerima lebih dari 2.000 perangkat elektronik dari badan-badan penegak hukum yang ingin mengetahui isi percakapan atau komunikasi dalam alat-alat itu. Tapi FBI hanya bisa membuka separuh dari rahasia yang terdapat dalam peralatan itu.
Baker mengatakan rakyat Amerika perlu meminta pertanggungjawaban FBI dan bersikap skeptis dengan apa yang dilakukan badan itu, tapi juga ikut memberi waktu untuk memahami isu-isu tersebut.
"FBI harus berurusan dengan realitas masalah ini. Bukannya kami ingin seperti ini," ujarnya. [ps/isa]