Seorang pejabat organisasi HAM, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan seorang jenderal Suriah dan pernah menjadi orang kepercayaan Presiden Bashar al-Assad telah membelot dari Suriah dan diyakini berada di Turki.
Sipan Hassan memberitahu VOA kelompok aktivisnya mengetahui dari para wartawan di Suriah bahwa Manaf Tlas telah meninggalkan negara itu. Tlas berpangkat Brigadir Jenderal dalam satuan elit Pengawal Republik Assad dan putra dari mantan menteri pertahanan Suriah.
Menurut Hassan, Tlas diperkirakan akan secara resmi mengumumkan pembelotannya dalam beberapa hari mendatang. Aktivis itu mengatakan Kolonel Riad al-Assad dari kelompok oposisi Tentara Pembebasan Suriah mengumumkan Kamis bahwa Tlas berada di Turki. Turki belum mengukuhkan bahwa Tlas berada di negara itu.
Sumber-sumber berita di Barat dan Timur Tengah, termasuk kelompok-kelompok oposisi Suriah, juga telah melaporkan pembelotan itu.
Hassan mengatakan pembelotan pejabat tinggi militer merupakan pukulan besar terhadap rejim Assad. Aktivis itu juga mengatakan kepergian jenderal tersebut kemungkinan akan mempengaruhi para perwira militer Suriah yang lain untuk meninggalkan negara itu.
Hassan mengatakan tidak diketahui apakah Tlas akan berada di Paris hari ini untuk menghadiri pertemuan Sahabat Suriah, yang mencakup delegasi dari kira-kira 100 negara yang menentang Assad dan 100 orang anggota oposisi.
Sipan Hassan memberitahu VOA kelompok aktivisnya mengetahui dari para wartawan di Suriah bahwa Manaf Tlas telah meninggalkan negara itu. Tlas berpangkat Brigadir Jenderal dalam satuan elit Pengawal Republik Assad dan putra dari mantan menteri pertahanan Suriah.
Menurut Hassan, Tlas diperkirakan akan secara resmi mengumumkan pembelotannya dalam beberapa hari mendatang. Aktivis itu mengatakan Kolonel Riad al-Assad dari kelompok oposisi Tentara Pembebasan Suriah mengumumkan Kamis bahwa Tlas berada di Turki. Turki belum mengukuhkan bahwa Tlas berada di negara itu.
Sumber-sumber berita di Barat dan Timur Tengah, termasuk kelompok-kelompok oposisi Suriah, juga telah melaporkan pembelotan itu.
Hassan mengatakan pembelotan pejabat tinggi militer merupakan pukulan besar terhadap rejim Assad. Aktivis itu juga mengatakan kepergian jenderal tersebut kemungkinan akan mempengaruhi para perwira militer Suriah yang lain untuk meninggalkan negara itu.
Hassan mengatakan tidak diketahui apakah Tlas akan berada di Paris hari ini untuk menghadiri pertemuan Sahabat Suriah, yang mencakup delegasi dari kira-kira 100 negara yang menentang Assad dan 100 orang anggota oposisi.